Bukittinggi – RSUD Bukittinggi,salah satu mega proyek sudah hampir selesai pengerjaannya. Progres pelaksanaan secara keseluruhan sudah mencapai angka 99%. Ditarget, 10 Desember mendatang, pekerjaan RSUD sudah selesai pembangunanya.
Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias menjelaskan, RSUD Bukittinggi dibangun sejak 2018 lalu dengan anggaran Rp 102 milyar lebih. Memasuki awal Desember, progres pelaksanaan mencapai angka 99 persen.
“Alhamdulillah pembangunannya sangat baik sekali. Luar biasa dan kami di Pemko sangat puas dengan hasil kerjanya,” ungkap Ramlan.
Lanjut Wako, untuk alat kesehatan (alkes) nya, juga sudah ada di RSUD, telah dipasang. Pengadaan alat kesehatan juga sesuai dengan e-catalog dan e-purchasing.
“Jadi tidak bisa main-main, semua kita terbuka dan transparan. Kita anggarkan Rp 34 milyar untuk Alkes. Alat-alat kita pesan memang yang modern. Ada juga alat sterilisasi dari Belanda. Tiga alatnya saja biaya Rp 3 milyar lebih. Kita memang berikan yang terbaik,” ungkapnya.
RSUD Bukittinggi terdiri dari enam lantai dengan 100 tempat tidur, tujuh poli. RSUD ini juga memiliki ruang operasi gawat darurat dan ruang operasi central. Perencanaan dari awal, sarana prasarana untuk RSUD harus maksimal dan alat yang canggih serta modern.
Jadi, InsyaAllah Desember 2020 ini kita resmikan. Nanti kita akan upayakan. Informasi yang harus kita sampaikan juga, peserta BPJS yang dibayarkan pemerintah baik APBD dan APBN, sesuai aturan, wajib mendapat perawatan di kelas 3.
“Jadi tidak ada isu yang bilang, untuk peserta yang dibayarkan pemerintah, bisa naik ke kelas 2 atau 1, itu tidak benar. Melanggar aturan itu namanya. Kecuali yang BPJS mandiri, itu bisa,” pungkasnya. (basa)
Discussion about this post