TANJUNGPINANG, SUARAMANDIRIPOS.ID – Banyak Tangani Kasus Narkotika Berbagai perkara telah dirampungkan oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) Provinsi Kepri sepanjang tahun 2021. Selain itu, Kejati Kepri juga telah menerima predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) serta Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).
Demikian ungkap Kepala Kejati (Kajati) Kepri Hari Setyono SH MH pada ‘Refleksi Kinerja Akhir Tahun 2021 Kejaksaan Tinggi Provinsi Kepulauan Riau’ di Aula Sasana Baharuddin Lopa Kejati Kepri, Senin (3/1/2022).
“Perkara tindak pidana umum yang di Tangani Satker Kejati Kepri. Seluruhnya pra penuntutan sebanyak 1.589 perkara, penuntutan sebanyak 1.352 perkara, Eksekusi sebanyak 1.457 perkara dari jumlah tersebut perkara paling banyak di Tangani adalah penyalahgunaan narkotika dan zat adiktif lainnya,” jelas Hari.
Selain itu, bidang tindak pidana khusus jumlah penanganan perkara dari seluruh satker lingkungan Kejati Kepri untuk penyelidikan sebanyak 23 kasus, penyidikan 21 perkara, penuntutan 17 perkara dan eksekusi 21 perkara.
Banyak Tangani Kasus Narkotika
“Jumlah keuangan negara yang berhasil di Selamatkan total keseluruhannya Rp 15.527.4700.823. Sedangkan tindak pidana khusus lainnya yakni tindak pidana kepabeanan dan cukai pra penuntutan 4 perkara, penuntutan 13 perkara dan eksekusi 21 perkara. Kemudian tindak pidana perpajakan penuntutan 1 Perkara eksekusi 1 Perkara,” papar Hari.
Sedangkan bidang Datun (Perdata dan Tata Usaha Negara). Telah melakukan MoU /perjanjian kerjasama sebanyak 15 kegiatan kemudian bantuan hukum mitigasi sebanyak 16 SKK non itigasi 126 SKK penyelamatan dan pemulihan keuangan negara. Serta pembayaran uang pengganti sebesar Rp 6,693,231,27.
“Untuk tata usaha negara telah melaksanakan bantuan hukum itigasi 2 perkara sedangkan pertimbangan hukum melakukan pendampingan hukum sebanyak 36 kegiatan, pendapat hukum 6 kegiatan dan layanan hukum sebanyak 34 kegiatan, ” ujarnya.
Sementara bidang pengawasan laporan pengaduan yang masuk di tahun 2021. Sebanyak 3 kasus Laporan aduan terselesaikan 1 kasus, Laporan aduan dalam proses penyelesaian. 2 kasus serta pelaksanaan penjatuhan hukuman di Siplin sebanyak 3 kasus.
“Kendala yang di Hadapi terkait dengan terciptanya supremasi hukum. Pencapaian kinerja wilayah hukum Kejati Kepri yakni kurangnya anggaran dalam mendukung pelaksanaan supremasi hukum,” tutur Hari.(Smp/Bt)
Discussion about this post